May 12, 2023

Restoku Admin

Tiga Cara Bangun Kesadaran Merek ala Iklan Nutrisari 

jeruk kok minum jeruk… 

Begitulah tagline yang diangkat Nutrisari dalam video iklannya. Meski iklan ini sudah tayang lama tapi ketika mendengar slogan tersebut alam bawah sadarmu akan mengarah pada merek minuman serbuk rasa jeruk tersebut. 

Bagaimana bisa? Itu lah yang dinamakan brand awareness atau kesadaran merek. Situasi dimana konsumen mampu mengingat atau mengenal suatu merek bahkan tanpa menyebutkan identitas merek tersebut. 

Persaingan antar produk yang semakin ketat memicu suatu brand untuk lebih kreatif membuat iklan agar dikenal oleh banyak orang. Adapun iklan-iklan yang tampil dengan berbagai atribut aneh nyatanya selalu berhasil menarik perhatian khalayak sekaligus membangun kesadaran merek. Salah satunya dengan menciptakan karakter ala iklan nutrisari lewat brand ambassador dan maskot si buah jeruk menyerupai manusia. 

Lalu bagaimana cara nutrisari membangun kesadaran merek? Berikut tiga cara yang dilakukan Nutrisari dalam membangun kesadaran merek.   

  1. Membangun Karakter Memorable Lewat Maskot 

Penelitian yang dilakukan oleh Technicolour Creative Studios dalam Jurnal Ruhil Lintang dkk menyatakan, penggunaan maskot pada brand dapat meningkatkan keuntungan dan hubungan emosional dengan pelanggan hingga 41%. 

Penggunaan maksot dengan penampilan, karakter, tingkah laku, gaya bicara yang unik akan lebih mudah diingat oleh konsumen. Secara tidak sadar konsumen mengingat maskot suatu brand meskipun tidak disertai embel-embel dan atribut dari identitas brand tersebut. 

Sebagaimana maskot yang diperkenalkan Nutrisari lewat buah jeruk yang memiliki kaki, mata dan tangan menyerupai manusia. Maskot tersebut diceritakan sebagai buah jeruk bisa berbicara yang berkeinginan mencicipi minuman Nutrisari namun digagalkan oleh Joshua, bintang iklan sekaligus brand ambassador produk minuman ini. 

Tingkah maskot jeruk yang menggelitik ini tentunya menarik perhatian konsumen. Setidaknya karakter maskot tersebut telah menyumbang kenaikan penjualan brand Nutrisari dengan kedudukannya sebagai peringkat pertama dalam Top Brand Index Kategori Minuman Saribuah Serbuk tahun 2020 yang mencapai angka TBI 67,7%. 

  1. Memakai Maskot dan Brand Ambassador yang Sama 

Joshua Suherman dipercaya sebagai brand ambassador untuk beberapa iklan Nutrisari. terlebih iklan Nutrisari yang dibintangi Joshua saat masih kecil dan iklan Joshua versi dewasa. Karakter Joshua yang menyenangkan, energik, dan penuh aktivitas sedari kecil sampai dewasa menjadi gambaran sebuah merek Nutrisari sebagai minuman serbuk saribuah jeruk yang menemani hari-hari konsumen sejak kecil hingga sekarang. Tentunya dengan varian menu yang kini lebih beragam seperti dalam iklan Joshua versi dewasa yang mempromosikan produk baru Nutrisari. 

Tentunya Nutrisari juga tidak lupa menghadirkan si jeruk sebagai maskot andalannya yang membawa kesan emosional pada konsumen dengan memori iklan Nutrisari jaman dulu. Ya walaupun dalam iklan tersebut si tokoh jeruk menyerupai manusia ini masih gagal juga menyeruput segarnya Nutrisari.

Terlepas dari alur yang cerita unik, secara konsisten Nutrisari menghadirkan brand ambassador dan maskot yang sama. Hal tersebut pun turut serta membangun opini dan kesadaran khalayak bahwa setiap ada Nutrisari selalu ada Joshua dan karakter si buah jeruk. Artinya, Nutrisari berhasil menciptakan image yang melekat di benak masyarakat terhadap mereknya. 

  1. Membuat Tone of Voice Lewat Tagline 

Tone of voice menurut Semrush yaitu cara suatu merek berkomunikasi dan terhubung dengan audiensnya melalui pesan dan interaksi pelanggan. Sementara dalam dunia periklanan dimaknai sebagai komunikasi meliputi gaya bahasa, intonasi, penggunaan kata-kata, nada dan perasaan yang disampaikan dalam pesan iklan. 

Tone of voice merupakan satu hal penting dalam copywriting. tujuannya tidak lain untuk membentuk karakter brand agar mudah diingat konsumen. Promosi produk menggunakan tone of voice akan lebih mudah masuk ke kehidupan audiensi seperti layaknya iklan nutrisari yang menggunakan tone of voice bahasa yang asyik pada tagline “jeruk kok minum jeruk”. 

Secara tidak langsung teknik yang dipakai perusahaan minuman saribuah serbuk ini juga mencerminkan identitas merek, nilai-nilai merek dan menjangkau konsumen. Adapun penggunaan tone of voice secara berulang dan konsisten dapat membangun hubungan yang lebih dekat dan personal dengan konsumen sehingga memperkuat citra dan mudah dikenal khalayak luas. 

Penulis: Rafika Ilma Rizkyana 

Made by PT Restoku Andalan Indonesia – 2021